Oleh: Chailendriani Pradaneira Anwar/13390
Luas
lahan pertanian di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya populasi di Indonesia sehingga
banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian di Indonesia menjadi pemukiman. Tak
hanya pemukiman, namun bidang industri pun membutuhkan lahan yang cukup besar. Hal
ini menyebabkan sektor pertanian Indonesia semakin
mengkhawatirkan. Selain berkurangnya luas lahan pertanian, hasil produksi pertanian
pun ikut menurun, tanah semakin berkurang, serta Indonesia justru semakin tergantung dengan
produk-produk pertanian impor. Keadaan ini krisis bagi Indonesia karena
angka natalitas (kelahiran) semakin tinggi, namun tidak diikuti kenaikan ketersediaan
pangan bagi masyarakatnya.
Salah
satu upaya dalam menghadapi keterpurukan bidang pertanian yang dihadapi
Indonesia adalah memodernisasi sistem pertaniannya. Contohnya adalah dengan sistem
Hidroponik. Hidroponik merupakan cara budidaya tanpa media tanah atau dapat
juga dikatakan bahwa hidroponik merupakan suatu sistem budidaya tanaman pada
media yang tidak menyediakan unsur hara, dan unsur hara esensial yang
diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk larutan/ nutrisi. Penggunaan lahan
untuk melakukan hidroponik dapat berukuran besar maupun kecil menyesuaikan luas
lahan yang dimiliki. Hidroponik yang medianya tanpa tanah dapat mengurangi penggunaan
tanah yang keberadaannya semakin berkurang.
Seperti
halnya penanaman pada umumnya, hidroponik pun perlu adanya pembibitan. Caranya
adalah menggunakan media yang porus seperti arang sekam, pasir atau rockwool
atau media lainnya yang mudah didapat. Setelah itu benih dapat dimasukkan dalam
media dan disiram air setiap hari. Setelah 1 minggu mulai disiram dengan
nutrisi. Pada umur 2 minggu dilakukan penjarangan, dan pada umur 2-3 minggu
tanaman dapat dipindah ke alat hidroponik (tergantung tanamannnya).
1. Nutrient
Film Technique (NFT)
sumber gambar: hidroponikjogja.com |
Dalam sistem irigasi hidroponik NFT
(Nutrient Film Technique), air dialirkan ke deretan akar tanaman secara
dangkal. Akar tanaman berada di lapisan dangkal yang mengandung nutrisi sesuai
dengan kebutuhan tanaman. Perakaran dapat berkembang di dalam nutrisi dan
sebagian lainnya berkembang di atas permukaan larutan. Aliran air sangat
dangkal, jadi bagian atas perakaran berkembang di atas air yang meskipun lembab
tetap berada di udara. Di sekeliling perakaran itu terdapat larutan
nutrisi.
sumber gambar: hidroponikjogja.com |
2. Floating Sistem / Rakit apung
sumber gambar: http://paktanihydrofarm.blogspot.com/ |
Floating Hidroponic System (FHS)
merupakan suatu budidaya tanaman (khususnya sayuran) dengan cara menanamkan
/menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaaan
larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman
terapung atau terendam dalam larutan nutrisi.
3. Ebb
and Flow/ Pasang Surut
sumber gambar: www.pelatihanhidroponik.blogspot.com |
Prinsip kerja alat ini yaitu tanaman
mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak penampung yang
di pompa melewati media kemudian membasahi akar tanaman (pasang), kemudian
selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan turun (surut) kembali melewati
media menuju bak penampungan. Waktu pasang dan surut dapat diatur
menggunakan timer sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi tanaman tidak
akan tergenang atau kekurangan air.
4. Verticulture/ Vertikultur
sumber gambar: pupuk-biofarm.blogspot.com |
Vertikultur merupakan budidaya
tanaman secara vertical dengan system bertingkat. Vertikultur sangat efektif pada
lahan yang sempit dan mengoptimalkan lahan sempit tersebut.
Berbagai cara di atas dapat diterapkan di Indonesia agar lebih mengoptimalkan lahan pertanian di Indonesia, meskipun hidroponik biaya awalnya lebih mahal namun dengan hidroponik dapat mengurangi penggunaan tanah yang semakin berkurang, dan mengoptimalkan lahan, terutama lahan sempit.
Sumber:
http://hidroponikjogja.com/nutrient-film-tehnique-nft/http://paktanihydrofarm.blogspot.com/2011/03/berkebun-hidroponik-mudah-dan.html
Nama : Bagus Tirta Putra Lukmana
BalasHapusNim : 13151
Gol : B1/3
Nilai penyuluhan dario artikel ini adalah:
1. adanya sumber teknologi/ide : modernisasi pertanian dengan hidroponik, ide ini ditulis karena Indonesia mengalami kekurangan lahan sementara penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan
2. adanya sasaran :
- sasaran langsung : petani dan keluarganya
_sasaran tidak langsung : masyarakat Indonesia yang mempunyai keterbatasan lahan
3. adanya manfaat : manfaat dari artikel ini adalah petani/masyarakat Indonesia dapat mengoptimalkan lahan yang kecil dengan budidaya tanaman hidroponik karena sekarang Indonesia mengalami penyusutan lahan pertanian dan dapat mengurangi penggunaan lahan
4. adanya nilai pendidikan : hidroponik merupakan budidaya tanpa media tanah, hidroponik merupakan suatu sistem budidaya tanaman pada media yang tidak menyediakan unsur hara dan unsur hara esensial yang diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk larutan/nutrisi. hidroponik mudah dilakukan dari pembibitan,perawatannya. dalam sistem pengairan dapat dikontrol sehingga tanaman tidak akan kekurangan air atau tergenang air. hidroponik dapat dilakukan dengan vertikultur, NFT, rakit apung dan pasang surut.
Nilai berita dari artikel ini adalah :
1.Timelines : budidaya ini termasuk baru sesuai dengan judul "modernisasi pertanian dengan hidroponik" yang mulai dipublikasikan pada tahun 2011
2. Proximity : adanya kedekatan dengan petani, dilihat dari berita ini mempunyai hubungan dengan petani dimana petani diharpkan dapat mengolah lahan yang sempit dengan cara hidroponik agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan masyarkat tidak tergantung terhadap produk impor
3. Importance : penulisan ini penting bagi petani agar masyarakat dapat mengetahui cara budidaya tanaman dengan hidroponik walaupun dengan lahan yang sempit
4. Policy : karena adanya krisis lahan di Indonesia dan semakin bergantungnya masyarakat terhadap produk impor maka penulis menulis modernisasi pertanian dengan hidroponik untuk mengoptimalkan lahan yang ada dan mengurangi ketergantungan masyarakat akan produk impor
5. consequence : jika petani menerapkan budidaya tanaman hidroponik maka akan menyenangkan orang bvanyak artinya masyarakat dapat memunuhi kebutuhan tanpa mengharapkan produk impor walaupun dengan modal yang lebih banyak
6. Human interest : berita ini dapat membangkitkan pikiran petani untuk bertanama dengan lahan yang sempit dan memanfaatkan lahan yang mereka punya