Selasa, 04 November 2014

Modernisasi Pertanian dengan Hidroponik

Oleh: Chailendriani Pradaneira Anwar/13390


 Luas lahan pertanian di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya populasi di Indonesia sehingga banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian di Indonesia menjadi pemukiman. Tak hanya pemukiman, namun bidang industri pun membutuhkan lahan yang cukup besar. Hal ini menyebabkan sektor pertanian Indonesia semakin mengkhawatirkan. Selain berkurangnya luas lahan pertanian, hasil produksi pertanian pun ikut menurun, tanah semakin berkurang, serta Indonesia justru semakin tergantung dengan produk-produk pertanian impor. Keadaan ini krisis bagi Indonesia karena angka natalitas (kelahiran) semakin tinggi, namun tidak diikuti kenaikan ketersediaan pangan bagi masyarakatnya. 
 Salah satu upaya dalam menghadapi keterpurukan bidang pertanian yang dihadapi Indonesia adalah memodernisasi sistem pertaniannya. Contohnya adalah dengan sistem Hidroponik. Hidroponik merupakan cara budidaya tanpa media tanah atau dapat juga dikatakan bahwa hidroponik merupakan suatu sistem budidaya tanaman pada media yang tidak menyediakan unsur hara, dan unsur hara esensial yang diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk larutan/ nutrisi. Penggunaan lahan untuk melakukan hidroponik dapat berukuran besar maupun kecil menyesuaikan luas lahan yang dimiliki. Hidroponik yang medianya tanpa tanah dapat mengurangi penggunaan tanah yang keberadaannya semakin berkurang.
 Seperti halnya penanaman pada umumnya, hidroponik pun perlu adanya pembibitan. Caranya adalah menggunakan media yang porus seperti arang sekam, pasir atau rockwool atau media lainnya yang mudah didapat. Setelah itu benih dapat dimasukkan dalam media dan disiram air setiap hari. Setelah 1 minggu mulai disiram dengan nutrisi. Pada umur 2 minggu dilakukan penjarangan, dan pada umur 2-3 minggu tanaman dapat dipindah ke alat hidroponik (tergantung tanamannnya).



1. Nutrient Film Technique (NFT)
sumber gambar: hidroponikjogja.com
 Dalam sistem irigasi hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), air dialirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal. Akar tanaman berada di lapisan dangkal yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Perakaran dapat berkembang di dalam nutrisi dan sebagian lainnya berkembang di atas permukaan larutan. Aliran air sangat dangkal, jadi bagian atas perakaran berkembang di atas air yang meskipun lembab tetap berada di udara. Di sekeliling perakaran itu terdapat larutan nutrisi.
sumber gambar: hidroponikjogja.com

2.  Floating Sistem / Rakit apung


sumber gambar: http://paktanihydrofarm.blogspot.com/
 Floating Hidroponic System (FHS) merupakan suatu budidaya tanaman (khususnya sayuran) dengan cara menanamkan /menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi.

3. Ebb and Flow/ Pasang Surut
sumber gambar: www.pelatihanhidroponik.blogspot.com
 Prinsip kerja alat ini yaitu tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak penampung yang di pompa melewati media kemudian membasahi akar tanaman (pasang), kemudian selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan turun (surut) kembali melewati media menuju bak penampungan. Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.

4. Verticulture/ Vertikultur

sumber gambar: pupuk-biofarm.blogspot.com
 Vertikultur merupakan budidaya tanaman secara vertical dengan system bertingkat. Vertikultur sangat efektif pada lahan yang sempit dan mengoptimalkan lahan sempit tersebut.

 Berbagai cara di atas dapat diterapkan di Indonesia agar lebih mengoptimalkan lahan pertanian di Indonesia, meskipun hidroponik biaya awalnya lebih mahal namun dengan hidroponik dapat mengurangi penggunaan tanah yang semakin berkurang, dan mengoptimalkan lahan, terutama lahan sempit.

Sumber:
http://hidroponikjogja.com/nutrient-film-tehnique-nft/
http://paktanihydrofarm.blogspot.com/2011/03/berkebun-hidroponik-mudah-dan.html

1 komentar:

  1. Nama : Bagus Tirta Putra Lukmana
    Nim : 13151
    Gol : B1/3

    Nilai penyuluhan dario artikel ini adalah:
    1. adanya sumber teknologi/ide : modernisasi pertanian dengan hidroponik, ide ini ditulis karena Indonesia mengalami kekurangan lahan sementara penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan
    2. adanya sasaran :
    - sasaran langsung : petani dan keluarganya
    _sasaran tidak langsung : masyarakat Indonesia yang mempunyai keterbatasan lahan
    3. adanya manfaat : manfaat dari artikel ini adalah petani/masyarakat Indonesia dapat mengoptimalkan lahan yang kecil dengan budidaya tanaman hidroponik karena sekarang Indonesia mengalami penyusutan lahan pertanian dan dapat mengurangi penggunaan lahan
    4. adanya nilai pendidikan : hidroponik merupakan budidaya tanpa media tanah, hidroponik merupakan suatu sistem budidaya tanaman pada media yang tidak menyediakan unsur hara dan unsur hara esensial yang diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk larutan/nutrisi. hidroponik mudah dilakukan dari pembibitan,perawatannya. dalam sistem pengairan dapat dikontrol sehingga tanaman tidak akan kekurangan air atau tergenang air. hidroponik dapat dilakukan dengan vertikultur, NFT, rakit apung dan pasang surut.

    Nilai berita dari artikel ini adalah :
    1.Timelines : budidaya ini termasuk baru sesuai dengan judul "modernisasi pertanian dengan hidroponik" yang mulai dipublikasikan pada tahun 2011
    2. Proximity : adanya kedekatan dengan petani, dilihat dari berita ini mempunyai hubungan dengan petani dimana petani diharpkan dapat mengolah lahan yang sempit dengan cara hidroponik agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan masyarkat tidak tergantung terhadap produk impor
    3. Importance : penulisan ini penting bagi petani agar masyarakat dapat mengetahui cara budidaya tanaman dengan hidroponik walaupun dengan lahan yang sempit
    4. Policy : karena adanya krisis lahan di Indonesia dan semakin bergantungnya masyarakat terhadap produk impor maka penulis menulis modernisasi pertanian dengan hidroponik untuk mengoptimalkan lahan yang ada dan mengurangi ketergantungan masyarakat akan produk impor
    5. consequence : jika petani menerapkan budidaya tanaman hidroponik maka akan menyenangkan orang bvanyak artinya masyarakat dapat memunuhi kebutuhan tanpa mengharapkan produk impor walaupun dengan modal yang lebih banyak
    6. Human interest : berita ini dapat membangkitkan pikiran petani untuk bertanama dengan lahan yang sempit dan memanfaatkan lahan yang mereka punya

    BalasHapus